Waktu libur panjang, aku, kakak, ayah dan ibu pergi berlibur ke jakarta berkunjung ke rumah kakek, Aku berangkat dari rumah pukul 07.15 di perjalanan menuju ke jakarta aku banyak melihat pemandangan yang baru seperti gedung-gedung yang tinggi.
Saturday, December 24, 2016
Thursday, December 8, 2016
PENGALAMAN BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
PENGALAMAN BELAJAR
PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Anak usia sekolah dasar berada pada
tahapan operasi konkret. Pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan
perilaku belajar sebagai berikut:
-
Mulai memandang dunia secara objektif,
bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang
unsur-unsur secara serentak,
-
Mulai berpikir secara operasional,
-
Mempergunakan cara berpikir operasional
untuk mengklasifikasikan berbagai hal,
-
Membentuk dan mempergunakan
keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan
hubungan sebab akibat, dan
-
Memahami konsep substansi, pembelajaran
sesuai materi pelajarannya.
Tuesday, December 6, 2016
Monday, December 5, 2016
*SUATU SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN*
*SUATU SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA JANGAN
MAINKAN SEMUA PERAN*
By : Ibu Elly Risman
(Senior Psikolog dan Konsultan, UI)
Kita tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke
bagian bumi yang mana nanti, maka izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya
sendiri .
Jangan memainkan semua peran,
ya jadi ibu,
ya jadi koki,
ya jadi tukang cuci.
ya jadi ayah,
ya jadi supir,
ya jadi tukang ledeng,
Saturday, December 3, 2016
HAKIKAT PEMBELAJARAN
HAKIKAT
PEMBELAJARAN
oleh
Melasari S.
SDN GINTUNG
2016
Belajar dan pembelajaran merupakan istilah yang
berbeda namun erat kaitannya, menurut Hamalik (2012, hlm. 36) “Belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. (learnign is define as the modification or strengthening of behavior
through experiencing).” Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa
tujuan dari belajar yaitu untuk mengubah tingkah laku dan memperoleh
pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari.
Friday, December 2, 2016
PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
PENERAPAN MODEL REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION (RME)
DI SEKOLAH
DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Materi : Satuan
Panjang
Kegiatan
Awal:
1.
Mengkondisikan
siswa untuk siap mengikuti pembelajaran
2. Memotivasi
siswa dengan memberikan apersepsi bahwa materi pengukuran panjang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari
3.
Menyampaikan
hal-hal yang akan dilakukan siswa saat proses pembelajaran secara garis besar
Kegiatan
Inti:
1. Mengajukan
pertanyaan kepada siswa mengenai bagaimana caranya untuk mengetahui panjang
dari buku tulis
Prediksi
Respon Siswa
|
Tindakan
Antisipatif Guru
|
Diukur
|
“bagus, bagaimana cara kita
mengukur buku tersebut”?
|
Wednesday, November 30, 2016
PENERAPAN
PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) PADA BAHAN AJAR
PENGUKURAN PANJANG DI KELAS III SEKOLAH DASAR (SD)
oleh
Melasari
Suryana
SDN GINTUNG 2016
Abstrak : Penerapan
Pendekatan Pembelajaran Contextual
Teaching Learning (CTL) pada Bahan ajar Pengukuran Panjang di Kelas III
Sekolah Dasar (SD).
Pendekatan
Contextual Teaching Learning (CTL)
merupakan sebuah pendekatan yang memungkinkan pembelajaran yang dilakukan
menjadi lebih bermakna. Siswa tidak hanya hapal konsep-konsep yang dipelajari
tetapi mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tugas guru dalam
pembelajaran kontekstual membantu siswa memperoleh pengalaman dan menemukan
pengetahuan atau keterampilan baru. Penerapan pendekatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan aplikabel siswa di kelas III SD. Seperti yang diketahui
bahwa sebagian besar siswa hanya hapal terhadap konsep materi tanpa bisa
mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Bahan ajar pada pembelajaran ini
yaitu pengukuran Panjang. Bahan ajar ini sering ditemui dalam kehidupan siswa,
maka sangat penting bagi siswa untuk benar-benar memahami materi ini. Pada
pembelajaran materi ini siswa akan diminta untuk melakukan pengukuran secara
langsung terhadap benda-benda di sekitar dengan menggunakan alat ukur panjang.
Kata Kunci : CTL, Pengukuran
Panjang.
Tuesday, November 29, 2016
MANDIRI
Tahukah Apa itu Mandiri?
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia "http://kbbi.web.id/mandiri" adalah dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain maksudnya adalah segala sesuatu dapat dilakukan atau di kerjakan dengan kemampuan sendiri tanpa tergantung pada kemampuan orang lain.
Monday, November 28, 2016
ANAK DAN INTERNET
Tanpa terasa, masa pengenalan internet telah
berlalu. Internet tidak lagi asing bagi kita. Kini internet telah menjadi suatu
kebutuhan tersendiri karena banyaknya manfaat dan fasilitas yang dapat diambil
darinya. Salah satunya adalah fasilitas e-mail, yang kini telah menduduki peran
yang signifikan dalam komunikasi baik secara personal maupun secara instansi
dan lembaga. E-Commerce pun telah menjadi alternatif lain dari dunia bisnis.
Friday, November 25, 2016
Materi Guru Pembelajar GMP PJOK
Materi Guru Pembelajar GMP
PJOK
Psikologi olahraga
Psikologi
olahraga adalah ilmu psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi
faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktor-faktor
di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet. Psikologi olahraga
merupakan salah satu dari tujuh sub-disiplin ilmu keolahragaan yang telah
berkembang selain sport medicine, sport biomechanics, sport pedagogy, sport
sociology, sport history dan sport philosophy.[2]
Thursday, November 17, 2016
Kegiatan Bias Campak SDN Gintung
Imunisasi Campak Peserta Didik SDN Gintung kelas 1 sd Kelas 3
Pelaksanaan Imunisasi untuk tahun ini di laksanakan serentak pada tanggal 17/11/2016 di SDN Gintung untuk usia anak 6 sd 9 Tahun.
Pelaksanaan Imunisasi untuk tahun ini di laksanakan serentak pada tanggal 17/11/2016 di SDN Gintung untuk usia anak 6 sd 9 Tahun.
Kegiatan Guru pada peringatan HUT PGRI ke 71 Se-Wilayah 1 Kabupaten Sukabumi
Memperingati HUT PGRI ke-71 Guru-Guru SDN Gintung ikut berpartisipasi dengan mengikuti Jalan Sehat Se-Wilayah 1 Kabupaten Sukabumi yang di selenggarakan di kecamatan Sukaraja. semoga dengan kegiatan ini, PGRI semakin solid menjawab tantangan dalam mencerdaskan anak bangsa. Selamat Hari Guru
Saturday, November 5, 2016
Tuesday, November 1, 2016
GIZI ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa dan negara, karena mereka adalah
generasi penerus yang akan meneruskan cita-cita bangsa dan negara indonesia ini.
Kualitas bangsa di masa depan ditentukan kualitas anak-anak saat ini,
Untuk itu unsur gizi memegang peranan yang paling
penting.
Pada usia sekolah kekurangan gizi akan mengakibatkan anak menjadi lemah,
cepat lelah dan sakit-sakitan, karenanya anak-anak seringkali absen serta
mengalami kesulitan untuk mengikuti dan memahami pelajaran
di sekolah dimana dia menuntut ilmu.
ANAK USIA
SEKOLAH
• usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum
menikah (Menurut UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan WHO)
• Usia anak sekolah dibagi dalam usia prasekolah, usia
sekolah, remaja awal, awal usia dewasa (American Academic of Pediatric tahun 1998
)
• 6 – 12 tahun (Lucas, 2004)
• 5 – 12 tahun (Nix, 2001)
KARAKTERISTIK
ANAK USIA SEKOLAH
• masa pertumbuhan yang cepat dan kegiatan fisik yang
aktif.
• periode ini anak lebih aktif memilih makanan yang
disukainya.
• Anak menjadi kurang bergantung pada orang tuanya dan berkembanglah akal
pengendalian diri anak tersebut.
• Peran orang tua dan guru disaat seperti inilah
yang paling di butuhkan untuk mengendalikan kemauan anak.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
• Pertumbuhan
Berat dan Tinggi Badan
• Proporsi
Tubuh
• Sistem Internal dan Jaringan (otot dan lemak, Tulang
rangka dan Otak)
• Perkembangan Perceptual (Penglihatan dan
Pendengaran)
E N E R G I
• usia 7 – 9 tahun kebutuhan nya berkisar 1800 kkal.
• Anak laki – laki dan wanita berusia 10 – 12 tahun kebutuhan
nya berkisar 2050 kkal
• Kekurangan
energi penurunan berat badan
• Kelebihan
energi akan mengalami kegemukan
PROTEIN
• usia 7 – 9 tahun 45 g/hari
• Anak laki – laki dan wanita berusia 10 – 12 tahun 50 g/hari
• Kekurangan
protein kwashiokor
• Kelebihan
protein kegemukan
B E S I
• usia 7 – 9 tahun 10 mg/hari
• Anak laki – laki (10-12 thn) 13 mg/hari
• Anak wanita (10 – 12 thn) 20 mg/hari
• Kekurangan
besi anemia gizi besi
• Kelebihan
besi fatal pada penderita Parkinson, hemosiderosis dan
talasemia
Penelitian
tentang zat besi
• Suatu studi oleh Longfils, dkk (2005) yang dilakukan di
Cambodia yaitu dengan memberikan suplementasi besi dan asam folik secara
teratur setiap minggu untuk mengurangi anemia pada anak – anak sekolah dasar.
Dari hasil studi ini menunjukkan
bahwa prevalensi anemia menurun dari 62% sampai 12% dan dari 57% sampai
26% pada anak – anak usia 5 – 11 tahun pada dua sekolah dasar lokal di Propinsi
Kampot, Cambodia setelah diberikan suplementasi tablet besi dan asam folik
selama 20 minggu dan dengan vitamin A dan mebendazole dua kali setahun.
K A L S I U M
• usia 7 – 9 tahun 600 mg/hari
• Anak laki – laki
dan wanita (10-12 thn)
1000
mg/hari
• Kekurangan
kalsium pengurangan pada massa dan kekerasan tulang yang sedang
dibentuk
• Kelebihan
kalsium pembentukan batu
ginjal dan gelaja hiperkalsemia.
Penelitian
mengenai Kalsium
• Moreira, dkk, (2005) mengenai pengaruh dietary kalsium
dan Body Mass Index pada anak – anak di Portugis.
• Hasil
Penelitian : Prevalensi anak –
anak dengan intake kalsium di bawah DRI adalah lebih tinggi pada anak – anak
wanita
• Hasil dari penelitian ini menemukan adanya hubungan
kebalikan antara intake kalsium dan BMI hanya pada anak – anak wanita
S E N G
• usia 7 – 9 tahun 11,2 mg/hari
• Anak laki – laki (10-12 thn) 14,0 mg/hari
• Anak wanita (10 – 12 thn) 12,6mg/hari
• Kekurangan
seng : hambatan pertumbuhan, hambatan perkembangan, dan
pertumbuhan alat seks, anemia, kurang nafsu makan, rendahnya daya tahan
terhadap infeksi
• Kelebihan
seng : gejala sama dengan kekurangan seng
Penelitian
mengenai Seng
• Thurlow, dkk (2006), mengenai resiko kekurangan seng,
iodin dan makronutrien pada anak usia sekolah di Timur Utara Thailand
• Hasil
penelitian menunjukkan 57%
anak – anak memiliki serum seng yang rendah
I O D I U M
• usia 7 – 9 tahun 120 μg/hari
• Anak laki – laki
dan wanita (10-12 thn)
120
μg/hari
• Kekurangan
iodium terhambatnya
pertumbuhan dan perkembangan terutama pada otak
• Kelebihan
iodium iodine induce
hyperthyroidism
Penelitian
mengenai iodium
• Aritonang dan Evinaria (2004), mengenai pola konsumsi
pangan, hubungannya dengan status gizi dan prestasi belajar pada pelajar SD di
daerah endemik GAKI Desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan Kabupaten Dairi Propinsi
Sumatra Utara
• Pelajar yang mempunyai status gizi sedang 17 orang (68%),
status gizi baik 2 orang (8%) dan pelajar dengan status gizi buruk 6 orang
(24%).
• Prestasi belajar pelajar SD adalah kategori cukup dengan
rata – rata nilai semester I sampai dengan semester II
VITAMIN A
• FAO/WHO (2001) mempunyai 2 level rekomendasi yang
berdasarkan kebutuhan rata – rata dan tingkat asupan yang aman. Untuk anak 2 –
6 tahun kecukupan rata – rata 200 μg RE dan tingkat asupan aman 450 μg RE.
Untuk anak 6 – 10 tahun kecukupan rata – rata 250 μg RE dan tingkat asupan aman
500 μg RE.
VITAMIN D
• Vitamin D dibutuhkan untuk absorpsi dan deposito kalsium
dalam tulang.
• Kecukupan vitamin D untuk anak usia 7 – 9 tahun 5 μg/hari. Untuk
anak laki – laki dan wanita pada usia 10 – 12 tahun sama denga anak usia 7 – 9
tahun yaitu 5 μg/hari.
• Penyakit akibat defisiensi vitamin D yang terkenal adalah
riket (tulang bengkok) pada anak – anak dan osteomalasia pada orang dewasa
• • Vitamin D yang berlebihan akan menyebabkan hiperkalsemia
dan hiperkalsieurea dengan akibat kurang nafsu makan, haus berlebihan, kencing
terus – menerus, muntah, lemas, diare dan pertumbuhan terhambat
VITAMIN C
• Vitamin C aktif dalam pembentukan dan pemeliharaan dari
material interseluler dan meningkatkan resitensi dalam melawan terhadap
penyakit infeksi.
• Angka kecukupan vitamin
C untuk anak usia 7 - 9 tahun adalah 45 mg/hari dan untuk anak usia
10 – 12 tahun adalah 50 mg/hari
Dari kesimpulan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak di usia sekolah, dengan menerapkan pola makan sehat, serta asupan gizi yang baik, maka perkembangan anak akan dapat selalu terjaga sesuai tumbuh kembangnya.
Diambil dari berbagai sumber
Rahman Hakim
Monday, October 31, 2016
Seputar PIP (Program Indonesia Pintar)
Ayo Daftarkan KIP mu ke Operator Sekolah Masing masing
PIP merupakan kerja sama tiga kementerian yaitu
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Sosial
(Kemensos), dan Kementerian Agama (Kemenag).
Apa tujuan PIP?
PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari
keluarga miskin/rentan miskin/prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan
sampai tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur pendidikan formal (mulai
SD/MI hingga anak Lulus SMA/SMK/MA) maupun pendidikan non formal (Paket A
hingga Paket C serta kursus terstandar).
Melalui program ini pemerintah berupaya mencegah peserta
didik dari kemungkinan putus sekolah, dan diharapkan dapat menarik siswa putus
sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya.
PIP juga diharapkan dapat meringankan biaya personal
pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung.
Mengapa harus ada Kartu Indonesia Pintar (KIP?
KIP diberikan sebagai penanda/identitas penerima bantuan
pendidikan PIP.
Kartu ini memberi jaminan dan kepastian anak-anak usia
sekolah terdaftar sebagai penerima bantuan pendidikan.
Setiap anak penerima bantuan pendidikan PIP hanya berhak
mendapatkan 1 (satu) KIP.
Bagaimana jika siswa belum menerima KIP?
Siswa dapat mendaftar dengan membawa Kartu Keluarga
Sejahtera (KKS) orang tuanya ke lembaga pendidikan terdekat.
Jika siswa tersebut tidak memiliki KKS, orang
tuanya dapat meminta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT/RW dan
Kelurahan/Desa terlebih dahulu agar dapat melengkapi syarat pendaftaran.
Berapa besaran dana manfaat PIP?
1. Peserta didik SD/MI/Paket A mendapatkan
Rp450.000,-/tahun;
2. Peserta didik SMP/MTs/Paket B mendapatkan
Rp750.000,-/tahun;
3. Peserta didik SMA/SMK/MA/Paket C mendapatkan
Rp1.000.000,-/tahun.
Detil jumlah untuk kelas akhir di setiap jenjang dapat
dibaca di Petunjuk pelaksanaan PIP Kemendikbud Tahun 2016.
Apa Kewajiban peserta didik penerima dana PIP?
1. Menyimpan dan menjaga KIP dengan baik;
2. PIP merupakan bantuan pendidikan. Dana Manfaatnya harus
digunakan untuk keperluan yang relevan;
3. Terus belajar dan bersekolah (tidak putus sekolah) dengan
rajin, disiplin dan tekun.
Untuk apa saja penggunaan dana PIP?
Dana PIP dapat digunakan untuk membantu biaya pribadi
peserta didik, seperti membeli perlengkapan sekolah/kursus, uang saku dan biaya
transportasi, biaya praktik tambahan serta biaya uji kompetensi.
Bagaimana jika KIP hilang/rusak?
Kartu menjadi tanggung jawab pemilik. Jika KIP hilang/rusak,
pemilik kartu dapat segera menghubungi kontak pengaduan PIP.
Untuk penggantian kartu baru, pemilik wajib memberitahukan
nomor KIP dan menyertakan identitas diri.
Apakah ada lembaga yang mengawasi pelaksanaan PIP?
Ada. Selain pengawasan internal sekolah/lembaga pendidikan,
pengawasan eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat
Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, dan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Masyarakat juga dapat membantu pengawasan PIP dengan
melaporkan hal yang dianggap tidak sesuai ke kontak pengaduan.
Selengkapnya bisa Baca di Sini
Subscribe to:
Posts (Atom)