Wahana publikasi Sekolah Dasar Negeri Gintung Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat 43192 Phone/Fax:(0266) 263 594 sdngintung@yahoo.co.id sdngintung@gmail.com

Saturday, December 24, 2016

LIBURAN KE JAKARTA KE RUMAH KAKEK

                Waktu libur panjang, aku, kakak, ayah dan ibu pergi berlibur ke jakarta berkunjung ke rumah kakek, Aku berangkat dari rumah pukul 07.15 di perjalanan menuju ke jakarta aku banyak melihat pemandangan yang baru seperti gedung-gedung yang tinggi. 


Thursday, December 8, 2016

PENGALAMAN BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

PENGALAMAN  BELAJAR  PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut:
-          Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak,
-          Mulai berpikir secara operasional,
-          Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan berbagai hal,
-          Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan
-          Memahami konsep substansi, pembelajaran sesuai materi pelajarannya.

Monday, December 5, 2016

*SUATU SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN*

*SUATU SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN*
By : Ibu Elly Risman
(Senior Psikolog dan Konsultan, UI)

Kita tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke bagian bumi yang mana nanti, maka izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri .
Jangan memainkan semua peran,
ya jadi ibu,
ya jadi koki,
ya jadi tukang cuci.
ya jadi ayah,
ya jadi supir,
ya jadi tukang ledeng,

Saturday, December 3, 2016

HAKIKAT PEMBELAJARAN

HAKIKAT PEMBELAJARAN
oleh Melasari S.
SDN GINTUNG 
2016

Belajar dan pembelajaran merupakan istilah yang berbeda namun erat kaitannya, menurut Hamalik (2012, hlm. 36) “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. (learnign is define as the modification or strengthening of behavior through experiencing).” Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa tujuan dari belajar yaitu untuk mengubah tingkah laku dan memperoleh pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari.

Friday, December 2, 2016

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
DI SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Materi : Satuan Panjang

Kegiatan Awal:
1.      Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran
2.   Memotivasi siswa dengan memberikan apersepsi bahwa materi pengukuran panjang sangat penting  dalam kehidupan sehari-hari
3.      Menyampaikan hal-hal yang akan dilakukan siswa saat proses pembelajaran secara garis besar

Kegiatan Inti:
1.    Mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai bagaimana caranya untuk mengetahui panjang dari buku tulis
Prediksi Respon Siswa
Tindakan Antisipatif Guru
Diukur
“bagus, bagaimana cara kita mengukur buku tersebut”?

Wednesday, November 30, 2016

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) PADA BAHAN AJAR PENGUKURAN PANJANG DI KELAS III SEKOLAH DASAR (SD)
oleh
Melasari Suryana
  SDN GINTUNG 2016

Abstrak : Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) pada Bahan ajar Pengukuran Panjang di Kelas III Sekolah Dasar (SD).
Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) merupakan sebuah pendekatan yang memungkinkan pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih bermakna. Siswa tidak hanya hapal konsep-konsep yang dipelajari tetapi mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual membantu siswa memperoleh pengalaman dan menemukan pengetahuan atau keterampilan baru. Penerapan pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan aplikabel siswa di kelas III SD. Seperti yang diketahui bahwa sebagian besar siswa hanya hapal terhadap konsep materi tanpa bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Bahan ajar pada pembelajaran ini yaitu pengukuran Panjang. Bahan ajar ini sering ditemui dalam kehidupan siswa, maka sangat penting bagi siswa untuk benar-benar memahami materi ini. Pada pembelajaran materi ini siswa akan diminta untuk melakukan pengukuran secara langsung terhadap benda-benda di sekitar dengan menggunakan alat ukur panjang.
Kata Kunci : CTL, Pengukuran Panjang.

Tuesday, November 29, 2016

MANDIRI

Tahukah Apa itu Mandiri?

       Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia "http://kbbi.web.id/mandiri" adalah dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain maksudnya adalah segala sesuatu dapat dilakukan atau di kerjakan dengan kemampuan sendiri tanpa tergantung pada kemampuan orang lain.

Monday, November 28, 2016

ANAK DAN INTERNET

Tanpa terasa, masa pengenalan internet telah berlalu. Internet tidak lagi asing bagi kita. Kini internet telah menjadi suatu kebutuhan tersendiri karena banyaknya manfaat dan fasilitas yang dapat diambil darinya. Salah satunya adalah fasilitas e-mail, yang kini telah menduduki peran yang signifikan dalam komunikasi baik secara personal maupun secara instansi dan lembaga. E-Commerce pun telah menjadi alternatif lain dari dunia bisnis.

Friday, November 25, 2016

SELAMAT HARI GURU NASIONAL 25 NOVEMBER 2016

SELAMAT HARI GURU NASIONAL 25 NOVEMBER 2016



Materi Guru Pembelajar GMP PJOK

Materi Guru Pembelajar GMP PJOK

Psikologi olahraga

Psikologi olahraga adalah ilmu psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktor-faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet. Psikologi olahraga merupakan salah satu dari tujuh sub-disiplin ilmu keolahragaan yang telah berkembang selain sport medicine, sport biomechanics, sport pedagogy, sport sociology, sport history dan sport philosophy.[2]

Thursday, November 17, 2016

Kegiatan Bias Campak SDN Gintung

Imunisasi Campak Peserta Didik SDN Gintung kelas 1 sd Kelas 3
Pelaksanaan Imunisasi untuk tahun ini di laksanakan serentak pada tanggal 17/11/2016 di SDN Gintung untuk usia anak 6 sd 9 Tahun.


Kegiatan Guru pada peringatan HUT PGRI ke 71 Se-Wilayah 1 Kabupaten Sukabumi

Memperingati HUT PGRI ke-71 Guru-Guru SDN Gintung ikut berpartisipasi dengan mengikuti Jalan Sehat Se-Wilayah 1 Kabupaten Sukabumi yang di selenggarakan di kecamatan Sukaraja. semoga dengan kegiatan ini, PGRI semakin solid menjawab tantangan dalam mencerdaskan anak bangsa. Selamat Hari Guru

Saturday, November 5, 2016

Tuesday, November 1, 2016

GIZI ANAK USIA SEKOLAH DASAR

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa dan negara, karena mereka adalah generasi penerus yang akan meneruskan cita-cita bangsa dan negara indonesia ini. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan kualitas anak-anak saat ini, Untuk itu unsur gizi memegang peranan yang paling penting.
Pada usia sekolah kekurangan gizi akan mengakibatkan anak menjadi lemah, cepat lelah dan sakit-sakitan, karenanya anak-anak seringkali absen serta mengalami kesulitan untuk mengikuti dan memahami pelajaran di sekolah dimana dia menuntut ilmu.

ANAK USIA SEKOLAH
      usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah (Menurut UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan WHO)
      Usia anak sekolah dibagi dalam usia prasekolah, usia sekolah, remaja awal, awal usia dewasa (American Academic of Pediatric tahun 1998 )
      6 – 12 tahun (Lucas, 2004)
      5 – 12 tahun (Nix, 2001)

KARAKTERISTIK ANAK USIA SEKOLAH
      masa pertumbuhan yang cepat dan kegiatan fisik yang aktif.
      periode ini anak lebih aktif memilih makanan yang disukainya.
      Anak menjadi kurang bergantung pada orang tuanya dan berkembanglah akal pengendalian diri anak tersebut. 
      Peran orang tua dan guru disaat seperti inilah yang paling di butuhkan untuk mengendalikan kemauan anak.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
      Pertumbuhan Berat dan Tinggi Badan
      Proporsi Tubuh
      Sistem Internal dan Jaringan (otot dan lemak, Tulang rangka dan Otak)
      Perkembangan Perceptual (Penglihatan dan Pendengaran)

E N E R G I
      usia 7 – 9 tahun kebutuhan nya berkisar 1800 kkal.
      Anak laki – laki dan wanita berusia 10 – 12 tahun kebutuhan nya berkisar 2050 kkal
      Kekurangan energi penurunan berat badan
      Kelebihan energi akan mengalami kegemukan     
 
PROTEIN
      usia 7 – 9 tahun              45 g/hari
      Anak laki – laki dan wanita berusia 10 – 12 tahun             50 g/hari
      Kekurangan protein           kwashiokor
      Kelebihan protein           kegemukan

B E S I
      usia 7 – 9 tahun              10 mg/hari
      Anak laki – laki (10-12 thn)          13 mg/hari
      Anak wanita (10 – 12 thn)             20 mg/hari
      Kekurangan besi           anemia gizi besi
      Kelebihan besi           fatal pada penderita Parkinson, hemosiderosis dan talasemia

Penelitian tentang zat besi
      Suatu studi oleh Longfils, dkk (2005) yang dilakukan di Cambodia yaitu dengan memberikan suplementasi besi dan asam folik secara teratur setiap minggu untuk mengurangi anemia pada anak – anak sekolah dasar.
Dari hasil studi ini menunjukkan  bahwa prevalensi anemia menurun dari 62% sampai 12% dan dari 57% sampai 26% pada anak – anak usia 5 – 11 tahun pada dua sekolah dasar lokal di Propinsi Kampot, Cambodia setelah diberikan suplementasi tablet besi dan asam folik selama 20 minggu dan dengan vitamin A dan mebendazole dua kali setahun.

K A L S I U M
      usia 7 – 9 tahun              600 mg/hari
      Anak laki – laki  dan wanita (10-12 thn)                                            1000 mg/hari
      Kekurangan kalsium  pengurangan pada massa dan kekerasan tulang yang sedang dibentuk
      Kelebihan kalsium pembentukan batu ginjal dan gelaja hiperkalsemia.
Penelitian mengenai Kalsium
      Moreira, dkk, (2005) mengenai pengaruh dietary kalsium dan Body Mass Index pada anak – anak di Portugis.
      Hasil Penelitian : Prevalensi anak – anak dengan intake kalsium di bawah DRI adalah lebih tinggi pada anak – anak wanita
      Hasil dari penelitian ini menemukan adanya hubungan kebalikan antara intake kalsium dan BMI hanya pada anak – anak wanita

S E N G
      usia 7 – 9 tahun              11,2 mg/hari
      Anak laki – laki (10-12 thn)         14,0 mg/hari
      Anak wanita (10 – 12 thn)           12,6mg/hari
      Kekurangan seng :  hambatan pertumbuhan, hambatan perkembangan, dan pertumbuhan alat seks, anemia, kurang nafsu makan, rendahnya daya tahan terhadap infeksi
      Kelebihan seng : gejala sama dengan kekurangan seng
Penelitian mengenai Seng
      Thurlow, dkk (2006), mengenai resiko kekurangan seng, iodin dan makronutrien pada anak usia sekolah di Timur Utara Thailand
      Hasil penelitian menunjukkan 57% anak – anak memiliki serum seng yang rendah

I O D I U M
      usia 7 – 9 tahun              120 μg/hari
      Anak laki – laki  dan wanita (10-12 thn)                                            120 μg/hari
      Kekurangan iodium terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan terutama pada otak
      Kelebihan iodium iodine induce hyperthyroidism
Penelitian mengenai iodium
      Aritonang dan Evinaria (2004), mengenai pola konsumsi pangan, hubungannya dengan status gizi dan prestasi belajar pada pelajar SD di daerah endemik GAKI Desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan Kabupaten Dairi Propinsi Sumatra Utara
      Pelajar yang mempunyai status gizi sedang 17 orang (68%), status gizi baik 2 orang (8%) dan pelajar dengan status gizi buruk 6 orang (24%).
      Prestasi belajar pelajar SD adalah kategori cukup dengan rata – rata nilai semester I sampai dengan semester II

VITAMIN A
      FAO/WHO (2001) mempunyai 2 level rekomendasi yang berdasarkan kebutuhan rata – rata dan tingkat asupan yang aman. Untuk anak 2 – 6 tahun kecukupan rata – rata 200 μg RE dan tingkat asupan aman 450 μg RE. Untuk anak 6 – 10 tahun kecukupan rata – rata 250 μg RE dan tingkat asupan aman 500 μg RE.
VITAMIN D
      Vitamin D dibutuhkan untuk absorpsi dan deposito kalsium dalam tulang.
      Kecukupan vitamin D untuk anak usia 7 – 9 tahun 5 μg/hari. Untuk anak laki – laki dan wanita pada usia 10 – 12 tahun sama denga anak usia 7 – 9 tahun yaitu 5 μg/hari.
      Penyakit akibat defisiensi vitamin D yang terkenal adalah riket (tulang bengkok) pada anak – anak dan osteomalasia pada orang dewasa
                        Vitamin D yang berlebihan akan menyebabkan hiperkalsemia dan hiperkalsieurea dengan akibat kurang nafsu makan, haus berlebihan, kencing terus – menerus, muntah, lemas, diare dan pertumbuhan terhambat

VITAMIN C
      Vitamin C aktif dalam pembentukan dan pemeliharaan dari material interseluler dan meningkatkan resitensi dalam melawan terhadap penyakit infeksi.
      •      Angka kecukupan vitamin C untuk anak usia 7  -  9 tahun adalah 45 mg/hari dan untuk anak                 usia 10 – 12 tahun adalah 50 mg/hari


              Dari kesimpulan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak di usia sekolah, dengan menerapkan pola makan sehat, serta asupan gizi yang baik, maka perkembangan anak akan dapat selalu terjaga sesuai tumbuh kembangnya.

Diambil dari berbagai sumber
Rahman Hakim













Monday, October 31, 2016

Seputar PIP (Program Indonesia Pintar)


Ayo Daftarkan KIP mu ke Operator Sekolah Masing masing




Siapa penyelenggara Program Indonesia Pintar?


PIP merupakan kerja sama tiga kementerian yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Sosial (Kemensos), dan Kementerian Agama (Kemenag).



Apa tujuan PIP?

PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin/prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur pendidikan formal (mulai SD/MI hingga anak Lulus SMA/SMK/MA) maupun pendidikan non formal (Paket A hingga Paket C serta kursus terstandar).
Melalui program ini pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah, dan diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya.
PIP juga diharapkan dapat meringankan biaya personal pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung.

Mengapa harus ada Kartu Indonesia Pintar (KIP?

KIP diberikan sebagai penanda/identitas penerima bantuan pendidikan PIP.
Kartu ini memberi jaminan dan kepastian anak-anak usia sekolah terdaftar sebagai penerima bantuan pendidikan.
Setiap anak penerima bantuan pendidikan PIP hanya berhak mendapatkan 1 (satu) KIP.

Bagaimana jika siswa  belum menerima KIP?

Siswa dapat mendaftar dengan membawa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) orang tuanya ke lembaga pendidikan terdekat.
Jika siswa tersebut tidak memiliki KKS, orang tuanya dapat meminta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT/RW dan Kelurahan/Desa terlebih dahulu agar dapat melengkapi syarat pendaftaran.

Berapa besaran dana manfaat PIP?

1. Peserta didik SD/MI/Paket A mendapatkan Rp450.000,-/tahun;
2. Peserta didik SMP/MTs/Paket B mendapatkan Rp750.000,-/tahun;
3. Peserta didik SMA/SMK/MA/Paket C mendapatkan Rp1.000.000,-/tahun.
Detil jumlah untuk kelas akhir di setiap jenjang dapat dibaca di Petunjuk pelaksanaan PIP Kemendikbud Tahun 2016.

Apa Kewajiban peserta didik penerima dana PIP?

1. Menyimpan dan menjaga KIP dengan baik;
2. PIP merupakan bantuan pendidikan. Dana Manfaatnya harus digunakan untuk keperluan yang relevan;
3. Terus belajar dan bersekolah (tidak putus sekolah) dengan rajin, disiplin dan tekun.

Untuk apa saja penggunaan dana PIP?

Dana PIP dapat digunakan untuk membantu biaya pribadi peserta didik, seperti membeli perlengkapan sekolah/kursus, uang saku dan biaya transportasi, biaya praktik tambahan serta biaya uji kompetensi.

Bagaimana jika KIP hilang/rusak?

Kartu menjadi tanggung jawab pemilik. Jika KIP hilang/rusak, pemilik kartu dapat segera menghubungi kontak pengaduan PIP.
Untuk penggantian kartu baru, pemilik wajib memberitahukan nomor KIP dan menyertakan identitas diri.

Apakah ada lembaga yang mengawasi pelaksanaan PIP?

Ada. Selain pengawasan internal sekolah/lembaga pendidikan, pengawasan eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Masyarakat juga dapat membantu pengawasan PIP dengan melaporkan hal yang dianggap tidak sesuai ke kontak pengaduan.

Selengkapnya bisa Baca di Sini