Wahana publikasi Sekolah Dasar Negeri Gintung Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat 43192 Phone/Fax:(0266) 263 594 sdngintung@yahoo.co.id sdngintung@gmail.com

Thursday, December 8, 2016

PENGALAMAN BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

PENGALAMAN  BELAJAR  PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut:
-          Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak,
-          Mulai berpikir secara operasional,
-          Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan berbagai hal,
-          Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan
-          Memahami konsep substansi, pembelajaran sesuai materi pelajarannya.


Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu: 

1)               Konkrit  Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab peserta didik dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai contoh dalam permainan bola kecil di pelajaran pendidikan jasmani, anak di hadapkan pada situasi, melihat contoh permainan yang di contohkan guru atau temannya, mendengarkan aturan permainan yang akan di patuhi, meraba objek bola sebagai media pembelajaran, dan mencoba bekerja sama dengan teman-tamannya saat memainkan permainan bola kecil.

2)               Integratif  Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.  Sebagai contoh dalam dalam permainan bola kecil pada pelajaran pendidikan jasmani, usia sekolah dasar diarahkan melalui permainan bola kecil ini, sebagai dasar konsep gerak dinamis untuk tumbuh kembang jasmani yang lebih baik dari sebelumnya, belum masuk kepada konsep gerak halus yang di lakukan oleh usia anak sekolah pada jenjang berikutnya.

3)      Hierarkis  Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi. Sebagai contoh dalam dalam permainan bola kecil pada pelajaran pendidikan jasmani, usia sekolah dasar diarahkan melalui permainan bola kecil ini bertahap mulai dari belajar cara memegang bola, cara melempar bola, dan cara menangkap bola, sampai pada tahapan kematangan untuk siap melakukan dan memainkan permainan dengan pola yang lebih kompleks dengan aturan yang berlaku di dalamnya.

Dari berbagai sumber
#hyr_sdngintung




No comments:

Post a Comment