Wahana publikasi Sekolah Dasar Negeri Gintung Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat 43192 Phone/Fax:(0266) 263 594 sdngintung@yahoo.co.id sdngintung@gmail.com

Tuesday, November 1, 2016

GIZI ANAK USIA SEKOLAH DASAR

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa dan negara, karena mereka adalah generasi penerus yang akan meneruskan cita-cita bangsa dan negara indonesia ini. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan kualitas anak-anak saat ini, Untuk itu unsur gizi memegang peranan yang paling penting.
Pada usia sekolah kekurangan gizi akan mengakibatkan anak menjadi lemah, cepat lelah dan sakit-sakitan, karenanya anak-anak seringkali absen serta mengalami kesulitan untuk mengikuti dan memahami pelajaran di sekolah dimana dia menuntut ilmu.

ANAK USIA SEKOLAH
      usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah (Menurut UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan WHO)
      Usia anak sekolah dibagi dalam usia prasekolah, usia sekolah, remaja awal, awal usia dewasa (American Academic of Pediatric tahun 1998 )
      6 – 12 tahun (Lucas, 2004)
      5 – 12 tahun (Nix, 2001)

KARAKTERISTIK ANAK USIA SEKOLAH
      masa pertumbuhan yang cepat dan kegiatan fisik yang aktif.
      periode ini anak lebih aktif memilih makanan yang disukainya.
      Anak menjadi kurang bergantung pada orang tuanya dan berkembanglah akal pengendalian diri anak tersebut. 
      Peran orang tua dan guru disaat seperti inilah yang paling di butuhkan untuk mengendalikan kemauan anak.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
      Pertumbuhan Berat dan Tinggi Badan
      Proporsi Tubuh
      Sistem Internal dan Jaringan (otot dan lemak, Tulang rangka dan Otak)
      Perkembangan Perceptual (Penglihatan dan Pendengaran)

E N E R G I
      usia 7 – 9 tahun kebutuhan nya berkisar 1800 kkal.
      Anak laki – laki dan wanita berusia 10 – 12 tahun kebutuhan nya berkisar 2050 kkal
      Kekurangan energi penurunan berat badan
      Kelebihan energi akan mengalami kegemukan     
 
PROTEIN
      usia 7 – 9 tahun              45 g/hari
      Anak laki – laki dan wanita berusia 10 – 12 tahun             50 g/hari
      Kekurangan protein           kwashiokor
      Kelebihan protein           kegemukan

B E S I
      usia 7 – 9 tahun              10 mg/hari
      Anak laki – laki (10-12 thn)          13 mg/hari
      Anak wanita (10 – 12 thn)             20 mg/hari
      Kekurangan besi           anemia gizi besi
      Kelebihan besi           fatal pada penderita Parkinson, hemosiderosis dan talasemia

Penelitian tentang zat besi
      Suatu studi oleh Longfils, dkk (2005) yang dilakukan di Cambodia yaitu dengan memberikan suplementasi besi dan asam folik secara teratur setiap minggu untuk mengurangi anemia pada anak – anak sekolah dasar.
Dari hasil studi ini menunjukkan  bahwa prevalensi anemia menurun dari 62% sampai 12% dan dari 57% sampai 26% pada anak – anak usia 5 – 11 tahun pada dua sekolah dasar lokal di Propinsi Kampot, Cambodia setelah diberikan suplementasi tablet besi dan asam folik selama 20 minggu dan dengan vitamin A dan mebendazole dua kali setahun.

K A L S I U M
      usia 7 – 9 tahun              600 mg/hari
      Anak laki – laki  dan wanita (10-12 thn)                                            1000 mg/hari
      Kekurangan kalsium  pengurangan pada massa dan kekerasan tulang yang sedang dibentuk
      Kelebihan kalsium pembentukan batu ginjal dan gelaja hiperkalsemia.
Penelitian mengenai Kalsium
      Moreira, dkk, (2005) mengenai pengaruh dietary kalsium dan Body Mass Index pada anak – anak di Portugis.
      Hasil Penelitian : Prevalensi anak – anak dengan intake kalsium di bawah DRI adalah lebih tinggi pada anak – anak wanita
      Hasil dari penelitian ini menemukan adanya hubungan kebalikan antara intake kalsium dan BMI hanya pada anak – anak wanita

S E N G
      usia 7 – 9 tahun              11,2 mg/hari
      Anak laki – laki (10-12 thn)         14,0 mg/hari
      Anak wanita (10 – 12 thn)           12,6mg/hari
      Kekurangan seng :  hambatan pertumbuhan, hambatan perkembangan, dan pertumbuhan alat seks, anemia, kurang nafsu makan, rendahnya daya tahan terhadap infeksi
      Kelebihan seng : gejala sama dengan kekurangan seng
Penelitian mengenai Seng
      Thurlow, dkk (2006), mengenai resiko kekurangan seng, iodin dan makronutrien pada anak usia sekolah di Timur Utara Thailand
      Hasil penelitian menunjukkan 57% anak – anak memiliki serum seng yang rendah

I O D I U M
      usia 7 – 9 tahun              120 μg/hari
      Anak laki – laki  dan wanita (10-12 thn)                                            120 μg/hari
      Kekurangan iodium terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan terutama pada otak
      Kelebihan iodium iodine induce hyperthyroidism
Penelitian mengenai iodium
      Aritonang dan Evinaria (2004), mengenai pola konsumsi pangan, hubungannya dengan status gizi dan prestasi belajar pada pelajar SD di daerah endemik GAKI Desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan Kabupaten Dairi Propinsi Sumatra Utara
      Pelajar yang mempunyai status gizi sedang 17 orang (68%), status gizi baik 2 orang (8%) dan pelajar dengan status gizi buruk 6 orang (24%).
      Prestasi belajar pelajar SD adalah kategori cukup dengan rata – rata nilai semester I sampai dengan semester II

VITAMIN A
      FAO/WHO (2001) mempunyai 2 level rekomendasi yang berdasarkan kebutuhan rata – rata dan tingkat asupan yang aman. Untuk anak 2 – 6 tahun kecukupan rata – rata 200 μg RE dan tingkat asupan aman 450 μg RE. Untuk anak 6 – 10 tahun kecukupan rata – rata 250 μg RE dan tingkat asupan aman 500 μg RE.
VITAMIN D
      Vitamin D dibutuhkan untuk absorpsi dan deposito kalsium dalam tulang.
      Kecukupan vitamin D untuk anak usia 7 – 9 tahun 5 μg/hari. Untuk anak laki – laki dan wanita pada usia 10 – 12 tahun sama denga anak usia 7 – 9 tahun yaitu 5 μg/hari.
      Penyakit akibat defisiensi vitamin D yang terkenal adalah riket (tulang bengkok) pada anak – anak dan osteomalasia pada orang dewasa
                        Vitamin D yang berlebihan akan menyebabkan hiperkalsemia dan hiperkalsieurea dengan akibat kurang nafsu makan, haus berlebihan, kencing terus – menerus, muntah, lemas, diare dan pertumbuhan terhambat

VITAMIN C
      Vitamin C aktif dalam pembentukan dan pemeliharaan dari material interseluler dan meningkatkan resitensi dalam melawan terhadap penyakit infeksi.
      •      Angka kecukupan vitamin C untuk anak usia 7  -  9 tahun adalah 45 mg/hari dan untuk anak                 usia 10 – 12 tahun adalah 50 mg/hari


              Dari kesimpulan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak di usia sekolah, dengan menerapkan pola makan sehat, serta asupan gizi yang baik, maka perkembangan anak akan dapat selalu terjaga sesuai tumbuh kembangnya.

Diambil dari berbagai sumber
Rahman Hakim













No comments:

Post a Comment