Tanpa terasa, masa pengenalan internet telah
berlalu. Internet tidak lagi asing bagi kita. Kini internet telah menjadi suatu
kebutuhan tersendiri karena banyaknya manfaat dan fasilitas yang dapat diambil
darinya. Salah satunya adalah fasilitas e-mail, yang kini telah menduduki peran
yang signifikan dalam komunikasi baik secara personal maupun secara instansi
dan lembaga. E-Commerce pun telah menjadi alternatif lain dari dunia bisnis.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, terkadang
masih ada beberapa hal yang mungkin lepas dari perhatian kita. Karena begitu
mudahnya informasi didapat oleh siapa saja yang dapat mengakses internet. Maka
anak-anak pun, tanpa bimbingan dan pengarahan yang tepat, pasti akan terimbas
oleh dampak negatifnya.
Menurut Dr. Howard Gardner dari Harvard University,
Amerika Serikat, pada diri seorang anak biasanya terdapat tujuh kemampuan
(intelegensi). Tujuh intelegensi itu meliputi:
1.
Kemampuan dasar seseorang, yaitu bahasa atau linguistik.
2.
Kemampuan logika yang mencakup rasionalitas, mengurutkan kejadian atau menarik
hubungan antara simbol yang satu dengan lainnya.
3.
Kemampuan visual, yaitu kemampuan berpikir berdasarkan gambar, ruang, atau
bentuk.
4.
Kemampuan musikal atau ritme.
5.
Kemampuan mengendalikan atau meningkatkan fisiknya.
6.
Kemampuan interpersonal, yaitu kemampuan berhubungan dengan orang lain.
7.
Kemampuan intrapersonal, yaitu kemampuan untuk kewaspadaan diri.
Dengan mengacu pada ketujuh kemampuan tersebut,
teknologi internet yang diajarkan dengan tepat dan benar akan dapat
meningkatkan minimal empat kemampuan. Tak heran bila beberapa sekolah dasar
swasta terkemuka di Indonesia sekarang ini mulai memasukkan pelajaran komputer
sebagai pelajaran wajib. Bahkan beberapa di antaranya sudah mulai mengajarkan
internet kepada siswa kelas 3 SD. Di sekolah tersebut, anak dipandu untuk
mempelajari internet. Mereka memiliki pembimbing yang menunjukkan berbagai hal
positif dari internet.Anak yang tidak diberi pengertian dan pelajaran
mengenai internet, kebanyakan akan mendapatkannya dari teman-teman sebayanya.
Bila demikian, maka tidak jarang hal-hal negatif yang terlebih dahulu terekam
dalam otaknya. Tentu hal ini tidak diharapkan akan terjadi.
Kebanyakan anak memiliki keingintahuan yang besar.
Mereka antusias dan siap mencoba segala hal baru. Sementara itu, teman-teman
mereka juga akan dengan bangga menunjukkan apa yang diketahuinya, terutama
hal-hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya, termasuk hal-hal yang
negatif. Untuk
masa sekarang, keharusan menyediakan fasilitas internet untuk semua sekolah
tentu masih belum dapat dilakukan. Hal ini mengingat penyediaan komputer
beserta modemnya masih membutuhkan anggaran yang besar. Untuk menyikapinya,
sekolah yang belum bisa menyediakan fasilitas internet bisa mencoba untuk
mendapatkannya melalui kerja sama dengan pihak ketiga seperti perusahaan
penjual komputer dan lembaga kursus komputer. Namun, bila sekolah benar-benar tidak mampu
menyediakan fasilitas tersebut, maka Anda sebagai orang tua wajib
mewujudkannya. Ini tidak berarti bahwa Anda harus berlangganan internet untuk
putra-putri Anda. Namun, Anda dapat mengajak anak-anak Anda ke warnet pada
waktu-waktu tertentu dengan jadwal yang Anda atur sendiri. Bila Anda
melakukannya dengan tepat, hal ini sudah cukup efektif untuk mengajarkan
internet pada anak.
INTERNET DALAM BAHASA ANAK-ANAK
Internet di mata anak-anak merupakan sesuatu yang
abstrak. Mereka belum memahami manfaat nyata internet bagi kehidupan mereka
sehari-hari. Anda dapat menggunakan pendekatan yang sesuai dengan ketertarikan
anak-anak, seperti tokoh idola, cerita kepahlawanan, atau pun permainan.
Berbagai hal lain yang menarik perhatian anak juga dapat digunakan untuk
memperkenalkan mereka dengan internet. Anak-anak akan lebih mudah menerima jika
pembelajaran internet disampaikan dalam bentuk cerita. Orang tua dapat
menceritakan bagaimana polisi memburu penjahat dengan memanfaatkan internet
guna mendapatkan data dan informasi. Melalui internet, polisi dapat mencari
nama, alamat, dan melihat foto terakhir sang penjahat sehingga pada akhirnya
polisi dapat menangkap penjahat tersebut.
Contoh lain, Anda dapat mengajak anak-anak untuk
mencari berita tentang tokoh idola mereka. Dari internet mereka dapat
mengoleksi foto-foto, berkirim surat, membaca informasi terbaru, atau bahkan
mengobrol secara langsung dengan tokoh idola tersebut. Untuk mengembangkan wawasan anak, internet dapat
diilustrasikan sebagai sebuah perpustakaan yang paling lengkap. Dengan
internet, anak-anak dapat memilih buku cerita tentang pengetahuan alam,
pengetahuan sosial, olah raga, atau kartun. Di sini, anak-anak dirangsang untuk
mengeksplorasi internet sesuai keinginan dan kebutuhannya. Dengan begitu, anak
akan dapat menarik kesimpulan sendiri tentang sarana yang bernama internet itu.
Namun, kita juga harus ingat bahwa dunia anak adalah
dunia bermain. Bermain merupakan metode yang dipakai seorang anak untuk belajar
menjadi dewasa dan mandiri. Bermain juga berguna untuk melatih berbagai macam
bakat dan keterampilan. Dengan demikian dalam membantu anak belajar, hendaknya
kita tidak menggunakan cara-cara yang formal dan kaku. Sesuaikan pengajaran
dengan umur anak dan jangan tergesa mengajarkan hal-hal yang rumit.
Ketertarikan awal sangat penting bagi proses pengajaran selanjutnya. Bila
perlu, tunjukkan kesenangan yang dapat diperoleh anak melalui internet. Misal,
bila anak suka membaca, bawa mereka ke situs-situs yang menyediakan
cerita-cerita anak. Bila anak senang bermain, internet juga menyediakan
situs-situs yang berisi permainan (game). Dengan membuka situs-situs tersebut,
maka anak-anak dapat belajar, bermain, dan bergembira. Dengan demikian secara
tidak langsung, pengajaran internet pada anak sudah dilakukan.
Source
by :
http://apps4god.org/artikel/Anak-dan-Internet.php
No comments:
Post a Comment